By Bidang Organisasi DPU Serikat Pekerja BNI Semarang
Koordinator
1 : Moh. Taqi Ardabili
Kustanti Dian Puspitasari
Fakhrurrozzi
Koordinator
2 : Eddy Prasetya (BNI UKSW, Salatiga, Ambarawa)
Silfani Maya Astuti
Sebagai makhluk sosisal, manusia
membutuhkan bantuan manusia lainnya untuk mencapai sebuah tujuan yang tidak
dapat mereka capai sendiri. Maka dari itu terbentuklah suatu organisasi.
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang bekerja sama untuk
mencapai sebuah tujuan. Organisasi itu sendiri dapat di artikan sebagai wadah
atau tampat untuk melakukan kegiatan dimana kita dapat berkreasi serta
menyalurkan aspirasi kita, untuk membangun organisasi itu sendiri dalam suatu
tujuan yang telah di tetapkan bersama.
Organisasi bukan sekedar shared
vision,strategy,structure, system, style,staff and skills, organisasi bisa
dilihat sebagai sistem sosial, ini cara paling pas melihat organisasi dari
perspektif lebih lebar. Menurut Stoner, organisasi adalah suatu
pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan
mengejar tujuan bersama.
Perilaku organisasi melihat bagaimana tingkat individu, tingkat
kelompok, serta kinerja baik secara individu, kelompok maupun organisasi itu
untuk berinteraksi satu sama lain. Perilaku organisasi berusaha untuk
mengontrol, memprediksi, dan menjelaskan pembagian tugas dan tanggung jawab
para anggota dalam sebuah organisasi.
Pengorganisasian merupakan suatu bentuk dari pengaturan suatu
organisasi yang dilaksanakan oleh para anggotanya untuk mencapai maksud dan
tujuan kelompok atau organisasi tersebut. Berbicara tentang pergerakan pada
organisasi pemuda maka tentu dirasakan efek atas apa terjadi pada pergerakan
organisasi pemuda dan mahasiswa yang terjadi sejak dulu. Dan dapat kita rasakan
hasilnya pada saat ini. Di Indonesia adalah kegiatan kemahasiswaan yang ada di
dalam maupun di luar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan
kecakapan, intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang
terlibat di dalamnya.
Manfaat, fungsi dan tujuan diadakannya kegiatan ekskul baik di
sekolah maupun di kampus adalah sebagai wadah penyaluran hobi, minat dan bakat
para siswa / mahasiswa secara positif yang dapat mengasah kemampuan, daya
kreativitas, jiwa sportivitas, meningkatkan rasa percaya diri, dan lain
sebagainya. Akan lebih baik lagi apabila mampu memberikan prestasi yang
gemilang di luar sekolah sehingga dapat mengharumkan nama sekolah atau kampus
kita. Walaupun secara akademis nilai dari ekstrakurikuler tidak masuk secara
langsung ke nilai rapot, namun kegunaannya jauh lebih bermanfaat dari pada tidak
melakukan banyak hal di luar jam belajar.
v Syarat-Syarat
Tertentu Yang Harus Terpenuhi Dalam Sebuah Organisasi
a).Adanya struktur atau jenjang jabatan, kedudukan yang
memungkinkan semua individu dalam organisasi memiliki perbedaan posisi yang
jelas seperti pimpinan,staf pimpinan dan karyawan.
b) Dalam sebuah organisasi ada pembagian kerja. Artinya setiap
individu dalam institusi,baik yang sifatnya komersial maupun social memiliki
satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
v Dampak
Organisasi Dalam Hal Politik
Sistem politik mengenai politik organisasi ini dapat terjadi
dalam setiap perusahaan atau instansi. Dampaknya bisa positif bisa pula
negatif, walaupun banyak yang menyatakan bahwa penerapan sistem politik ini
lebih banyak negatifnya karena sangat bergantung pada kebijakan seseorang atau
kelompok yang memiliki kekuasaan dalam suatu perusahaan, sehingga kemungkinan
merugikan pihak yang lemah sangat besar, itupun jika pihak yang berkuasa lebih
mementingkan keuntungan pribadi daripada kesejahteraan orang banyak.
Dalam sebuah penelitian seperti yang dikutip pada buku yang
berjudul Organizational Behavior yang disusun oleh Robbins, Stephen P. &
Timothy A. Judge, tahun 2011. Dikatakan bahwa terdapat bukti kuat yang
memperlihatkan bahwa kesan seseorang terhadap sistem politik ini lebih bernilai
yang negatif bagi kepuasan kerja.
Kesan atau persepsi terhadap sistem politik ini juga cenderung
meningkatkan kecemasan dan tekanan berlebih. Hal ini berkaitan erat dengan
anggapan bahwa seseorang yang tidak terlibat dalam politik pasti akan
kehilangan kedudukannya, karena akan tersingkir oleh orang lain yang aktif
dalam berpolitik. Tetapi jika pekerja ikut aktif terlibat dalam sistem politik
ini, biasanya akan mendapatkan tekanan-tekanan lain, karena persaingan yang
lebih berat, bukan hanya perebutan kedudukan, hingga akhirnya orang yang tidak
dapat bertahan akan memilih untuk mundur dari perusahaan itu.
Persaingan dalam suatu perusahaan yang para pekerjanya aktif dan
lebih mengedepankan kepentingan pribadi tak jarang mengakibatkan hal-hal yang
buruk. Sikap individualistis ini seringkali dilandasi alasan untuk bertahan
hidup, karena menurutnya jika tidak menyerang maka dialah yang akan diserang,
sehingga iklim kerja pun lebih didominasi oleh persaingan untuk saling
menjatuhkan dan mengesampingkan kualitas kinerja.
Menurunnya
kinerja pegawai pada sebuah perusahaan bisa disebabkan oleh cara pandang
pegawai itu terhadap suasana politik yang tidak memihak kepadanya sehingga
dianggap tidak adil, hingga akhirnya pegawai itu kehilangan motivasi untuk
bekerja. Walaupun sebenarnya ada sisi positif dari politik organisasi ini,
tetapi persepsi orang banyak mengenai hal ini sudah cenderung negatif sehingga
untuk menunjukkan unsur positifnya diperlukan usaha yang cukup keras, tak
jarang harus mengorbankan banyak kepentingan pribadi. Tetapi jika berhasil
menyeimbangkan sisi positif dan negatifnya, maka perusahaan akan mendapatkan benefit yang lebih baik.