Sejarah SP

Latar Belakang Berdirinya Serikat Pekerja BNI

a)      Lahirnya organisasi SP BNI pada tanggal 3 Maret 1999, tidak terlepas dari adanya beberapa kondisi eksternal, yakni terjadinya reformasi sosial politik dengan bergantinya rejim orde baru menjadi orde reformasi. Di alam reformasi berbagai bentuk keterbelenguan yang selama itu tabu kemudian berubah menjadi keterbukaan.

b)      Keterbukaan dan kebebesan berserikat tumbuh seiiring dengan diratifikasinya Konvensi ILO No. 87 oleh Pemerintah RI pada masa itu, yang antara lain mengatur kebebasan pekerja untuk membentuk dan menjadi anggota organisasi pekerja atas pilihan sendiri. Yang berimplikasi pada keberadaan KORPRI sebagai satu-satunya wadah organisasi yang menghimpun pegawai negeri di luar kedinasan dimana seluruh pegawai BUMN termasuk BNI menjadi anggotanya.

c)       Dari hasil diskusi yang diselenggarakan pada awal bulan Maret 1999 oleh beberapa pegawai BNI khususnya para Pimpinan Divisi [yang kemudian dikenal sebagai penggagas berdirinya SP BNI), dipandang perlu untuk segera menentukan sikap mengenai kelanjutan eksistensi organisasi pegawai di BNI sebagai akibat dari vakumnya kegiatan KORPRI Unit BNI.

d)      Pada saat itu muncul tiga alternatif pilihan. Pertama mempertahankan KORPRI Unit BNI sebagai organsiasi pegawai. Kedua, Pegawai BNI ikut bergabung dengan organisasi pekerja lain dan yang ketiga adalah membentuk organisasi Serikat Pekerja BNI. Yang pada akhirnya keputusan yang dipilih adalah alternatif yang ketiga, yaitu dengan mendirikan organisasi Serikat Pekerja BNI yang kemudian dikukuhkan dalam Musyawarah Nasional I SP BNI yang berlangsung pada bulan April 1999.

e)      Dalam merumuskan konsep dasar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SP BNI, terdapat beberapa pemikiaran yang sifatnya mendasar, antara lain agar SP BNI tetap mengacu kepada nilai-nilai keorganisasian yang telah ada selama ini di BNI. Dari hasil inventarisasi dan masukan dari berbagai pihak, termasuk para senior pensiunan BNI, SP BNI kemudian mengacu pada naskah kekeluargaan BNI yang pernah dicetuskan oleh para pendahulu BNI pada tahun 1960-an. Naskah kekeluargaan tersebut dimaksudkan sebagai “benang merah” yang diharapkan dapat menjadi alat perekat dalam tubuh organisasi BNI. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Mukadimah Pembukaan AD/ART, bahwa SP BNI sangat menjunjung tinggi asas kebersamaan sebagai bagian dari keluarga besar BNI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar